Ads 468x60px

Labels

Rotating X-Steel Pointer

Senin, 20 Februari 2012

Packing

Kebanyakan temenku yang jarang bepergian jauh, bahkan termasuk aku yang lumayan sering pergi-pergi jauh untuk waktu yang lama, packing emang musingin. Bingung plus galau barang-barang apa aja yang harus dibawa. Pengennya sih perfectionist, semua dibawa, tapi males bawa bawaan banyak dan berat. Lagipula, kalo cuma koper atau tas kita yang menggelembung dengan amit-amitnya, sementara bawaan temen-temen lain nggak seheboh bawaan kita, toh jadinya malu. Di sisi lain, kalo bawa barang cuma dikit, ntar kalo dada apa-apa disana......hayoh lo..??!!

Selama perjalanan hidupku, aku udah liat cukup banyak gaya packing. Dan selama itu, aku bisa simpulin beberapa gaya packing, here they are:

1. Gaya cantik.
    Pernah lihat cewek-cewek darah ungu (orang kaya) yang lagi vacation bareng endegengnya? Nah, mereka itulah penganut gaya cantik. Nama 'gaya cantik' dicetuskan oleh seorang kakak kelasku yang pernah ikutan The 2011 Southeast Asian English Olympics bareng aku: Ka Irhammaula Ario. Meskipun tiap hari gonta-ganti handbag dan high heels yang matching atau kontras abis sama dressnya (take an example. Senin: dressnya warna pale orange, handbag dan high heelsnya warna merah darah. Selasa: dressnya ice blue, handbag dan high heelsnya biru laut. Rabunya pakai dress warna hijau, handbag dan high heelsnya warna orange), sementara koper mereka kelihatan slim.
    Kunci dari gaya ini adalah: mobil dan dompet tebel. Mereka bisa bawa 6 pasang high heels dan handbag dalam sekali vacation, itu pun belum termasuk aksesori kayak topi, mantel atau jaket, dan se ba gai nya. Tapi, semuanya mereka simpen di bagasi mobil, sementara koper mereka yang isinya paling cuma dress dan alat mandi mereka bawa ke hotel. Smart enough. Mereka pun nggak perlu bawa catokan rambut atau setrikaan kayak yang temenku lakuin pas ke Jogja, mereka cuma perlu pergi ke salon kalau mau catok rambut, atau ke laundry kalau mau nyetrika. Terus, kalo baju mereka kurang karena kehujanan, misalnya? Jawabannya: pergi ke mall, lalu beli. Everything's controlled well then.

2. Gaya kebanyakan
        Nah, gaya kebanyakan ini sering dipake sama orang Indonesia. Alesannya? Simple. Nggak bakal ngeluarin banyak duit. Apa yang kira-kira dibutuhin, masukin koper. Sepatu, tas, baju, catokan rambut, setrikaan, makanan, minuman, aksesoris, semuanya masuk ke koper dan tas. Yeah. Kalau mau pergi 4 hari, misalnya, at least bawa baju 6 dan celana 3 (plus baju dan celana tidur), yang pasti bikin tas nambah tebel. Alhasil, nggak hanya bawa koper, tapi tas jinjing yang menggelembung pun ikutan dibawa. Kerugiannya, kita bakalan dibikin ribet sama ukuran tas yang gede banget. Berat bawanya, susah nyimpennya, rempong kelihatannya, dan kadang malu juga sih kalo dilihatin orang. Belum lagi kalau bawa oleh-oleh. Tapi ya mau gimana lagi... Biasanya gaya ini dipakai sama para pelajar pribumi dengan dedikasi tinggi buat jadi orang sukses yang masih numpang hidup sama orang tua. Apapun dilakuin: berat dijinjing, malu ditahan, karena takut ngebebanin orang tua. Tapi, lihat aja kalo mereka udah sukses, pasti nggak bakal sengsara lagi. >>> ini curhat.

Nggak jelas banget ya postnya? Biarin ah, yang penting ngepost. Ehehe. Love to see your responses ;)


0 komentar:

Posting Komentar

Also Read The Other Article:
Langganan
Get It